RSS
Container Icon

Langkah-Langkah Perencanaan Pendidikan



LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN PENDIDIKAN


A.   Latar Belakang Masalah
              Pada haketnya perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi sperti (peristiwa, keadaan, suasana), dan sebagainya. Perencanaan bukanlah masalah kira-kira, manipulasi atau teoritis tanpa fakta atau data yang kongkrit.  Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah perencanaan yang didorong oleh mekanisme pasar. Yang berarti tujuan pembangunan nasional akan lebih dekat dan mendapat support dari masyarakat secara utuh. Dunia masa depan sebagai abad informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK), telah dan akan mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang sedang menapak kea rah kearah masyarakat industri. Transformasi masyarakat masa depan menuntut suatu fisi pendidikan dan pelatihan yang jelas, yang mengakomodasikan dinamika transformasi sosial-ekonomi masyarakat yang akan terjadi.
              Di bidang pendidikan kita telah mematrikan berbagai sukses yang besar dalam sejarah pendidikan di dunia. Apabila banyak negara maju dewasa ini memerlukan lebih dari 50 tahun untuk mencapai pendidikan universal 6 tahun bagi rakyatnya, Indonesia dapat mencapainya dalam kurun waktu 15 tahun sejak dimulainya rencana pembangunannya pada tahun 1969. Dua puluh tahun kemudian kita mematokkan lagi suatu etape pembangunan selanjutnya dengan lahirnya UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Demikianlah beberapa dasar penting yang telah kita letakkan dalam perjalanan pembangunan pendidikan nasional. Kalau etape yang pertama berkenaan dengan berbagai target kuantitatif dalam pembangunan pendidikan nasional.
              Namun, kedua tonggak dasar sektor pembangunan pendidikan nasional itu baru merupakan dasar bagi pembangunan pada tingkat selanjutnya yang lebih tinggi, yaitu kualitas pendidikan dan penanganan atau manajemen sektor pendidikan itu sebagai bagian dari manajemen pembangunan nasional. Manajemen pendidikan nasional sangat penting karena bukan saja pendidikan itu merupakan kebutuhan dasar manusia Indonesia, bahkan merupakan salah satu dinamisator pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, manajemen pendidikan haruslah merupakan subsistem dari sistem manajemen pembangunan nasional.
B.   Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah komponen-komponen dari perencanaan pendidikan dengan prioritasnya?
2.      Bagaimanakah mengidentifikasi kecenderungan umum dalam perencanaan pendidikan?
3.      Apakah tujuan dan sasaran perencanaan pendidikan?
4.      Bagaimanakah merancang pendidikan?

C.   Komponen-Komponen Perencanaan Pendidikan
              Secara konsepsional, bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak komponen yang ikut memproses di dalamnya. Adapun komponen-komponen yang ikut serta dalam proses ini adalah :
 1.  Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan.
       2.   Masalah strategi adalah termasuk penanganan kebijakan (policy) secara operasional yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.

              Dalam penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya mengenai system kenegaraan yang merupakan bentuk dan system manajemennya, bagaimana dan siapa atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga masalah bobot u ntuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan. Hal ini dapat diketahui melalui output atau hasil system dari pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana pendidikan.
              Dari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional.

D.   Identifikasi Kecenderungan Umum
              Dasar, prinsip, atau acuan bagi kerja perencanaan pendidikan di setiap Negara adalah:
1.   Perencanaan pendidikan harus mengunakan pandangan jangka panjang. Dalam hal ini perencanaan pendidikan dibedakan menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek. Namun menjadi kurang baik apabila pendidikan direncanakan terlalu jauh kedepan. Karena apabila pendidikan direncanakan terlalu jauh ke depan, sementara manusia belum tahu persis perubahan-perubahan apa yang bakal terjadi pada masa depan yang jauh itu, akan menjadikan usah pendidikan itu sia-sia jika ternyata tuntunan-tuntunan perubahan yang terjadi justru berbeda dari apa yang diramalkan.
2.    Perencanaan pendidikan harus bersifat komprehensif, artinya perencanaan pendidikan itu mencakup perencanaan seluruh bagian dari sistem pendidikan dalm satu pandangan yang utuh, yang akan menjamin keharmonisan perkembangan masing-masing bagian tersebut. Termasuk dalam hal ini perencaan pendidikan non-formal (luar sekolah) yang harus diintegrasikan dengan pendidikan formal untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan masyarakat.
3.    Perencanaan pendidikan harus diintegrasikan dengan perencanaan ekonomi, sosial, budaya, dan pembangunan masyarakat secara keseluruhan. Kalau pendidikan ingin diarahkan untuk membantu individu dan masyarakat, serta agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan seefisien mungkin, maka pendidikan tidak boleh berjalan sendirian mengabaikan kebutuhan realitas (perkembangan) sekitarnya. Melainkan ia harus diintegrasikan dengan perencanaan makro pembangunan masyarakat.
4.    Perencanaan pendidikan harus merupakan bagian integral dari pengelola pendidikan. Artinya, perencanaan itu harus punya akses ke arah proses pengambilan keputusan dibidang pendidikan oleh pihak peneglola. Kalau berdiri sendiri, maka perencanaan pendidikan hanya akan  tampil sebagai karya akademis yang tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap pembaruan dan pembangunan pendidikan.
5.    Perencanaan pendidikan harus memperhatikan perkembangan kualitatif di samping perluasan secara kuantitatif. Karena hanya dengan begitu perencanaan pendidikan akan dapat menjadi pendidikan yang relevan, efisien, dan efektif.

E.   Tujuan dan Sasaran Perencanaan Pendidikan
              Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan tujuan perencanaan adalah :
       1.    Penyajian rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat tingkat nasional yang berwenang.
2. Menyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai bidang/satuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan kebijaksanaan.
              Menurut Direktorat Pendidikan Dasar dalam Bafadal (1999:29), setidaknya ada lima komponen yang menentukan mutu pendidikan, antara lain adalah:
1.    Kegiatan belajar mengajar.
2.    Manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.
3.   Buku dan sarana belajar yang memadai dan selalu dalam kondisi siap pakai.
4.    Fisik dan penampilan sekolah yang baik, dan
5.    Partisipasi aktif  masyarakat.

F.    Merancang Pendidikan
              Perencanaan merupakan siklus tertentu dan dan melalui siklus tersebut suatu perencanaan bias dievaluasi sejak awal persiapan sampai pelaksanaan dan penyelesaian perencanaan. Dan secara umum, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan di dalam perencanaan yang baik, yaitu:
       1.    Perencanaan yang efektif dimulai dengan tujuan secara lengkap dan jelas.
       2.    Adanya rumusan kebijaksanaan, yaitu memperhatikan dan menyesuaikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dengan factor-faktor lingkungan apabila tujuan itu tercapai.
       3.    Analisis dan penetapan cara dan sarana untuk mencapai tujuan dalam kerangka kebijaksanaan yang telah dirumuskan.
       4.    Penunjukan orang - orang yang akan menerima tanggung jawab pelaksanaan (pimpinan) termasuk juga orang yang akan mengadakan pengawasan.
       5.    Penentuan system pengendalian yang memungkinkan pengukuran dan pembandingan apa yang harus dicapai, dengan apa ya ng telah tercapai, berdasarkan criteria yang telah ditetapkan.

              Dengan demikian, beerdasarkan unsur-unsur dan langkah-langkah dalam perencanaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses perencanaan merupakan suatu proses yang diakui dan perlu dijalani secara sistematik dan berurutan karena keteraturan itu merupakan proses rasional sebagai salah satu property perencanaan pendidikan.
              Vembrianto (1985:52) menyimpulkan bahwa Perencanaan pendidikan di masa depan harus memuat lima buah pokok persoalan sebagai berikut:
       1.   Perumusan tujuan:
                        Perumusan tujuan pendidikan dan penentuan prioritasnya sangat diperlukan untuk mengadakan evaluasi pelaksanaan sistem pendidikan dan untuk menyusun perencanaan pendidikan. Tujuan pendidikan itu harus konsisten dengan tujuan umum masayarakat (tujuan nasional suat bangsa). Di samping itu tujuan sistem pendidikan itu harus pula konsisten dengan tujuan sub sistem di dalamnya. Merumuskan tujuan umumsistem pendidikan adalah sangat sulit. Sedangkan merumuskan tujuan operasional yang spesifik pada umumnya lebih mudah. Perumusan tujuan pendidikan itu diperlukan sebagai kriteria untuk mengetes kegiatan pelaksanaannya.
       2.    Evaluasi terhadap pelaksanaan sistem:
              perumusan tujuan pendidikan itu penting untuk :
              a.    memberi arah kegiatan pendidikan,
              b.    memberi dasar untuk mengecek kegiatan itu,
c.    memberi dasar untuk membandingkan alternatif dari berbagai cara mencapai tujuan proses belajar yang khusus, dengan demikian berguna untuk menentukan manakah dari berbagai cara itu yang paling efisien.
Untuk evaluasi itu diperlukanberbagai alat diagnostik yang diperlukan untuk menilai pelaksanaan kegiatan, mencari kemungkinan penyempurnaannya.
              d.    Penggunaan cara pendekatan sistem dalam penyusunan design pendidikan.
 e. Gaya dan tindakan menejemen yang baru: untuk itu adanya operationsresearch, programme budgeting,cost analisys, cost effectiveness testing, dan cost benefit analisys.
              f.    Penelitian dan pengembangan sistem pendidikan secara intensif.

              Dalam pelaksanaan pendidikan, model-model pendekatan sebagai upaya pencerahan dan pemberdayaan jalur pendidikan yang sekaligus dapat dijadikan pedoman dasar penyelenggaraan hendaklah terus diperhatikan dan dimaknai secara benar. Pendekatan-pendekatan dalam upaya pemberdayaan pendidikan antara lain seperti tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga mutu dan kelangsungan pendidikan, belajar seumur hidup, watak mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara, menyiapkan tenaga yang siap terlatih dan siap pakai, dan menyiapkan generasi muda yang lebih baik dengan pendekatan ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. (Rachman, 2001:289).
              Langkah penting dalam perencanaan pendidikan harus meliputi dua macam perencaanaan, yaitu perencanaan makro yang membuat dimensi yang luas daripada sistem pendidikan dan relasinya dengan perencanaan dalam bidang sosial dan ekonomi serta perencanaan mikro yang memuat perencanaan mengenai proses internal daripada sistem pendidikan termasuk pola subsistem sub sistem yang ada di dalamnya. Agar perencanaan pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka harus sesuai dengan langkah-langkah berikut:
       1.  Penelitian dan diagnosa untuk mengidentifikasi problema pokok yang dihadapi oleh perencanaan pendidikan.
2.    Mengadakan training bagi orang-orang agar mereka mampu mempraktekkan hasil-hasil penelitian dan metodologi perencanaan itu dalam praktek.
3.    Menyususn dan mengadakan penyesuaian tata organisasi dan administrasi agar memungkinkan terlaksananya perencanaan itu.






G.   Kesimpulan
              Dari pengalaman pelaksanaan perencanaan pendidikan di berbagai tempat dapat ditarik pelajaran antara lain:
1.  Suatu sistem pendidikan hanya dapat direncanakan dengan baik dan rencananya itu hanya dapat di implementasikandengan baik apabila merekayang mempunyai tanggungjawab atas berbagai bagian dalam sistem itu merupakan perencana yang baik, dan hanya apabila masing-masingperencana itu memungkinkan perencanaan bagian saling jalin menjalindan diintegrasikanmenjadi suatu kesatuanyang kompak dan selaras yang tertuju kepada tercapainya tujuan dari keseluruhan sistem itu.
       2.    Perencanaan akan terlaksana dengan sebaik-baiknya apabila para pemimpin politik dan pendidikan sungguh-sungguh yakin pentingnya perencanaan itu, memberikan dukungan mereka, dan secara serius menggunakan perencanaan itu dalam keputusan-keputusan mereka, serta orang-oranglain yang secara serius terlibat dalam sistem pendidika itu, misal para petugas administrasi, guru, murid, orangtua murid, diberi kesempatan yang wajar untuk memberikan andilnya dalam perumusan rencan pendidikan itu.


















DAFTAR PUSTAKA


Tilaar, H.A.R. 2003, Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan, Cetakan keenam, Edisi Revisi, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Salim, Agus. 1993, Perencanaan Pendidikan: Sebuah Pengantar, Ponorogo: Institut Pendidikan Darussalam Pondok Modern Gontor.

Suryadi, Ace. 1997. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pengembangan: Isu.Teori dan Aplikasi. Jakarta: Pusat Informatika Balitbang Dikbud.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima Kasih atas artikelnya..
Sangat membantu sekali
Semoga semakin banyak orang yang membaca artikel ini...

Salam Sukses...

Posting Komentar