RSS
Container Icon

Layanan Orientasi pada BK Masyarakat



LAYANAN ORIENTASI
PADA BK MASYARAKAT


A.   Latar Belakang Masalah
              Bimbingan dan Konseling dilaksanakan secara formal, non formal, ataupun informal. Pelaksana Bimbingan dan Konseling disebut sebagai konselor. Dalam bimbingan dan konseling di Indonesia dilaksanakan dalam bentuk bidang, layanan, kegiatan pendukung, dan format layanan yang tersusun dengan pola 17+. Konseling sebagai profesi penolong (helping profession) adalah konsep yang melandasi peran dan fungsi konselor di masyarakat dewasa ini. Profesi penolong adalah profesi yang anggota-anggotanya dilatih khusus dan memiliki lisensi atau sertifikat untuk sebuah layanan unik dan dibutuhkan masyarakat sebagai penyedia profesional satu-satunya untuk layanan unik dan dibutuhkan yang mereka tawarkan. Dari opini tersebut, dapat diketahui bahwa bimbingan dan konseling adalah sebuah profesi penolong.
              Sejalan dengan dinamika kehidupan, kebutuhan akan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada lingkungan persekolahan. Fenomena yang terjadi saat ini belum dikembangkannya pelayanan bimbingan dan konseling dalam setting yang lebih luas, seperti dalam pra nikah, pernikahan, keluarga, keagamaan, karir, perusahaan, lansia, bisnis dan masyarakat luas lainnya secara optimal, yang kesemuanya itu membawa konsekuensi tersendiri bagi untuk kepentingan tersebut.
              Dalam makalah ini kami paparkan layanan bimbingan konseling dalam lingkungan masyarakat, khususnya bidang layanan orientasi. Sebagaimana telah disinggung di atas, tentang perluasan kawasan bimbingan dan konseling yang mencakup kehidupan yang lebih luas. Saat ini masih perlu dikembangkan bidang baru yaitu bidang pelayanan kehidupan di masyarakat untuk membantu individu dalam mencari dan menetapkan serta mengambil keputusan berkenaan dengan rencana kehidupan yang dijalaninya.

B.   Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apakah pengertian dari layanan orientasi dalam BK Masyarakat?
2.    Apakah fungsi layanan orientasi dalam BK Masyarakat?
3.    Bagaimanakah pelaksanaan layanan orientasi dalam BK Masyarakat?

C.   Pengertian Layanan Orientasi dalam BK Masyarakat
              Menurut Prayitno (2008: 255), Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan untuk memperkenalkan seseorang terhadap lingkungan baru yang dimasukinya. Layanan orientasi juga dapat diartiakan sebagai layanan bimbingan yang ditujukan pada subyek yang dibimbing (klien) yang sedang atau akan memasuki suatu lingkungan atau situasi yang baru (M. Jumarin, 2000: 53). Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Seringkali orang masih asing atau buta dengan situasi atau lingkungan yang baru, sehingga memungkinkan orang mudah mengalami banyak hambatan atau kesulitan.
              Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan orientasi dalam bimbingan dan konseling masyarakat merupakan layanan bimbingan dan konseling bagi individu/kelompok masyarakat untuk memasuki dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru yang meliputi bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir, agama, keluarga dan pernikahan.

D.   Fungsi Layanan Orientasi dalam BK Masyarakat
       1.    Fungsi pemahaman
Melalui layanan orientasi BK, fungsi pemahaman membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
       2.    Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mmencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini yang berkaitan dengan layanan orientasi konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang tata cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya, diantaranya dengan memberikan pengetahuan dan ketrampilan sebanyak-banyaknya kepada konseli.
Beberapa masalah yang perlu di orientasikan kepada konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan di antaranya: bahaya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out dan pergaulan bebas (free sex).

E.   Pelaksanaan Layanan Orientasi
Materi layanan orientasi BK Masyarakat tergantung dari subyek yang memerlukan dan jenis lingkungan yang baru dimasuki. Pelaksaan layanan orientasi BK Masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, tergantung kebutuhan dan lingkungan yang akan atau baru dimasuki, seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi yang selanjutnya dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, atau video atau peninjauan ketempat yang dimaksud. Pemberian materi orientasi kepada individu, sekelompok siswa, orang tua siswa, dan masyarakat dalam bentuk:
1.         Konseling individual
Pemberian layanan orientasi bimbingan dan konseling secara individu, yang bertujuan untuk membimbing ataupun memecahkan masalah, seperti seseorang yang memasuki lingkungan baru, seperti pegawai baru, masa pensiun, anggota baru suatu organisasi, bekas narapidana yang kembali ke masyarakat setelah sekian lama menjalani masa hukumannya, dan tidak terkecuali pengantin baru memerlukan orientasi tentang lingkungan barunya itu. Dengan orientasi itu proses penyesuaian diri atau penyesuaian diri kembali akan memperoleh bantuan yang amat berarti.
       2.    Pertemuan umum
Pada kegiatan ini di ikuti oleh sejumlah individu, misalnya pada saat masa orientasi warga pendatang baru diberikan materi-materi yang berkaitan dengan kondisi lingkungan yang baru ditempati.
       3.    Pertemuan kelompok ( diikuti oleh sejumlah peserta yang terbatas).
              Konselor memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok kecil (5-10 orang). Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah yang bersifat umum         (common problem) dan tidak rahasia. Bentuk pertemuan tertentu yang dihadiri individu/kelompok yang dibimbing disesuaikan jenis materi dan sifat orientasi yang disampaikan.
















DAFTAR PUSTAKA


Jumarin, M. 2000. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jilid II. Yogyakarta: IKIP PGRI Wates.

Prayitno dan Erman Amti, 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar